1. Buka alamat http://localhost:8080/geoserver/web/ pada web browser kita, apabila sudah dilakukan proses instalasi geoserver.
2. Siapkan data peta yang akan ditampilkan, berupa data batas kabupaten di Indonesia dengan format file shp (batas_kab.shp).
MEMBUAT WORKSPACES
1. Membuat sebuah workspace untuk data Shapefile dimana workspace merupakan tempat yang digunakan untuk group serupa dari layer secara bersama.
2. Arahkan ke “Data – Workspaces”.
3. Untuk membuat workspace baru pilih tombol ”Add new workspace”, kita diminta untuk memasukan nama workspace “Name” dan “Namespace URI(Uniform Resource Identifier)”.
4. Masukan pada “Name” batas_kab dan “http://opengeo.org/batas_kab” pada “Namespace URI”, nama workspace menggambarkan kegiatan kita, tidak boleh melebihi dari 10 karakter atau mengandung spasi.
5. Klik tombol “submit”, Geoserver akan menambahkan workspace batas_kab dalam daftar workspace.
MEMBUAT STORE
1. Arahkan ke “Data – Stores”.
2. Untuk menambahkan data batas kab, kita perlu membuat store baru dengan klik tombol “Add new store” akan diarahkan kedalam daftar tipe data yang didukung geoserver.
3. Pilih “Shapefile: ESRI (tm) Shapefiles (shp)”.
4. Pada halaman “New Vector Data Source” dimulai dengan konfigurasi “Basic Store Info”, pilih workspace batas_kab dari menu drop down, tipe batas kabupaten untuk nama dan masukkan deskripsi singkat, seperti Batas Kabupaten di Indonesia.
5. Dibawah “Connections Parameters” tentukan lokasi data shapefile dalam folder lokal kita dengan klik “Browse”.
6. Tekan “Save”, akan langsung diarahkan ke halaman “New Layer Chooser” untuk mengkonfigurasi layer batas_kab.
MEMBUAT LAYER
1. Arahkan ke “Data – Layers”.
2. klik tombol “Add new Resource” akan diarahkan kedalam “New Layer”.
3. Pilih batas_kab:batas kabupaten dalam menu drop down “add layer from”.
4. Pilih layer name batas_kab kemudian klik “Publish”.
5. Konfigurasi selanjutnya mendefinisikan data dan parameter publikasi untuk layer. Masukkan Judul dan Abstrak untuk shapefile batas_kab.
6. Menuju ke parameter Coordinate Reference Systems dalam Declared SRS klik tombol “Find”.
7. Akan muncul jendela pemilihan system koordinat, klik “Search” kemudian ketik 4326 untuk mencari system koordinat EPSG 4326 WGS 84, klik Code 4326.
8. Dalam menu drop down SRS handling terdapat pilihan Force declared (menggunakan koordinat yang digunakan dalam Declared SRS), Reproject native to declared (rubah proyeksi koordinat native ke declared), dan Keep native (gunakan system koordinat native).
9. Generate batas shapefile dengan klik “Compute from data” kemudian klik “Compute from Native bounds”.
10. Mengatur style dari data shapefile dengan terlebih dahulu pindah dan klik Tab “Publishing”.
11. Aktifkan centang Queryable supaya database dari layer tersebut dapat ditampilkan.
12. Pilih garis dari Default Style drop down list.
13. Tekan “Save”, akan langsung diarahkan ke halaman “Layers” dan layer batas_kab sudah ada dalam daftar layer.
MENAMPILKAN LAYER
1. Arahkan ke “Data – Layer Preview”.
2. Cari layer batas_kab dalam layer Preview, untuk menampilkan peta yang sudah di publish, ada 3 pilihan yaitu OpenLayers (membuka langsung dalam jendela web browser kita, KML (data di download .kmz/kml kemudian dibuka dalam aplikasi Google Earth), dan GML (berbentuk data XML).
2. Siapkan data peta yang akan ditampilkan, berupa data batas kabupaten di Indonesia dengan format file shp (batas_kab.shp).
MEMBUAT WORKSPACES
1. Membuat sebuah workspace untuk data Shapefile dimana workspace merupakan tempat yang digunakan untuk group serupa dari layer secara bersama.
2. Arahkan ke “Data – Workspaces”.
3. Untuk membuat workspace baru pilih tombol ”Add new workspace”, kita diminta untuk memasukan nama workspace “Name” dan “Namespace URI(Uniform Resource Identifier)”.
4. Masukan pada “Name” batas_kab dan “http://opengeo.org/batas_kab” pada “Namespace URI”, nama workspace menggambarkan kegiatan kita, tidak boleh melebihi dari 10 karakter atau mengandung spasi.
5. Klik tombol “submit”, Geoserver akan menambahkan workspace batas_kab dalam daftar workspace.
MEMBUAT STORE
1. Arahkan ke “Data – Stores”.
2. Untuk menambahkan data batas kab, kita perlu membuat store baru dengan klik tombol “Add new store” akan diarahkan kedalam daftar tipe data yang didukung geoserver.
3. Pilih “Shapefile: ESRI (tm) Shapefiles (shp)”.
4. Pada halaman “New Vector Data Source” dimulai dengan konfigurasi “Basic Store Info”, pilih workspace batas_kab dari menu drop down, tipe batas kabupaten untuk nama dan masukkan deskripsi singkat, seperti Batas Kabupaten di Indonesia.
5. Dibawah “Connections Parameters” tentukan lokasi data shapefile dalam folder lokal kita dengan klik “Browse”.
6. Tekan “Save”, akan langsung diarahkan ke halaman “New Layer Chooser” untuk mengkonfigurasi layer batas_kab.
MEMBUAT LAYER
1. Arahkan ke “Data – Layers”.
2. klik tombol “Add new Resource” akan diarahkan kedalam “New Layer”.
3. Pilih batas_kab:batas kabupaten dalam menu drop down “add layer from”.
4. Pilih layer name batas_kab kemudian klik “Publish”.
5. Konfigurasi selanjutnya mendefinisikan data dan parameter publikasi untuk layer. Masukkan Judul dan Abstrak untuk shapefile batas_kab.
6. Menuju ke parameter Coordinate Reference Systems dalam Declared SRS klik tombol “Find”.
7. Akan muncul jendela pemilihan system koordinat, klik “Search” kemudian ketik 4326 untuk mencari system koordinat EPSG 4326 WGS 84, klik Code 4326.
8. Dalam menu drop down SRS handling terdapat pilihan Force declared (menggunakan koordinat yang digunakan dalam Declared SRS), Reproject native to declared (rubah proyeksi koordinat native ke declared), dan Keep native (gunakan system koordinat native).
9. Generate batas shapefile dengan klik “Compute from data” kemudian klik “Compute from Native bounds”.
10. Mengatur style dari data shapefile dengan terlebih dahulu pindah dan klik Tab “Publishing”.
11. Aktifkan centang Queryable supaya database dari layer tersebut dapat ditampilkan.
12. Pilih garis dari Default Style drop down list.
13. Tekan “Save”, akan langsung diarahkan ke halaman “Layers” dan layer batas_kab sudah ada dalam daftar layer.
MENAMPILKAN LAYER
1. Arahkan ke “Data – Layer Preview”.
2. Cari layer batas_kab dalam layer Preview, untuk menampilkan peta yang sudah di publish, ada 3 pilihan yaitu OpenLayers (membuka langsung dalam jendela web browser kita, KML (data di download .kmz/kml kemudian dibuka dalam aplikasi Google Earth), dan GML (berbentuk data XML).
mas saya belajar membuat map dan mencoba menampilkanya dengan GeoServer.
ReplyDeletetetapi masalah saya. pda saat semua shp sudah saya publis dan sudah tampil.
komputer saya saya matikan/restar. data” shp yg sebelumnya hilang.
cuman data workspacenya saja yg masih ada. itu kenapa mas??
Untuk cek data shp, pilih stores, klik salah satu file yang akan dilihat data shp nya, kemudian cari di Connection Parameters untuk Shapefile location....tempat dimana file shp disimpan dalam media penyimpanan lokal...terima kasih semoga membantu
Deleteboleh ikut belajar?
ReplyDeletekode openlayersnya bagaiimana>
ReplyDeletekalau menampilkan dua shp dalam satu layer bagaimana caranya
ReplyDelete