Citra Satelit WORLDVIEW-2 diluncurkan tanggal 8 oktober 2009, dengan pencitraan panchromatic pada resolusi 46-52 Cm dan pencitraan multispectral pada resolusi 1.84- dan 2.08-meter

Friday, August 26, 2011

PENGUKURAN DALAM SURVEI DAN PEMETAAN


Ada semacam kemiripan antara perkembangan alat ukur survei dan pemetaan dengan alat transportasi. Sejak manusia menggunakan kaki sampai dengan pesawat ruang angkasa sebagai alat transportasi, maka sejak itu pula manusia menggunakan kaki sampai teknologi satelit untuk keperluan pengukuran. Kesamaan lain juga terlihat bahwa, teknologi yang mutakhir (paling baik) tidak menghilangkan teknologi sebelumnya, bahkan merupakan suatu tambahan yang bersifat alternatif. Pada perjalanannya, masing-masing teknologi alat ukur surta (survei dan pemetaan) memiliki keunggulan menurut tujuannya. Dibidang surta terestris, perkembangan teknologi alat ukur theodolit manual sampai dengan "One Man Total Station" saat ini, secara prinsip adalah merupakan gradasi perbaikan teknologi peralatan guna perbaikan teknologi yang dilakukan pada penekanan pemakaian teknologi digital yang memberikan kemudahan dan kecepatan berkaitan dengan beberapa step perkerjaan operator (surveyor) yang digantikannya. Sumber kesalahan (Alat/lnstrumen, manusia dan pengaruh lingkungan alam) dan Jenis kesalahan (besar, sistematik dan acak) akan selalu mengintai pada setiap pengukuran.  

Pengertian Total Station
Total Station merupakan instrumen surveying yang memiliki kemampuan total untuk memenuhi semua kebutuhan pengukuran di lapangan. Secara fisik alat ini merupakan gabungan dari 3 (tiga) elemen yakni alat ukur sudut  (Theodolit), alat ukur jarak elektronik (EDM) dan alat hitung (Calculator Plus). Dengan meminjam istilah periklanan maka Total Station dapat dikatakan sebagai Three in One (3 in 1) dari ketiga elemen tersebut. 

Seperti telah dijelaskan di muka bahwa teknologi yang baik adalah mempermudah dan mempercepat pekerjaan dengan catatan tanpa mengurangi kualitas hasil tujuan pekerjaan yang diinginkan. Beberapa keuntungan dari pemakaian alat Total Station adalah sebagai berikut :
  1. Beberapa step pekerjaan sepanjang surveyor digantikan oleh alat yang mampu mengerjakan lebih cepat dan tepat, contoh :
ü   Pembacaan data pengamatan/ukuran
ü   Penulisan data ukuran
ü   Pengolahan data
ü   Penggambaran

  1. Upaya mengurangi terjadinya kesalahan, sebagai akibat dari keuntungan pertama di atas.
ü   Kesalahan membaca dan menaksir bacaan pengamatan
ü   Kesalahan penulisan data pada formulir
ü   Kesalahan penulisan data pada formulir
ü   Kesalahan plotting penggambaran

  1. Keperluan bagi prosesing dan keperluan lanjutan. 
ü   Pembentukkan DTM (Digital Terrain Model)
ü   Pembuatan peta digital
ü   Pekerjaan rekayasa (SO, Konstruksi, Industri dll)
ü   Monitoring
ü   Masukan database digital bagi GIS. 

Berbicara keuntungan tentunya anda akan  menanyakan:  "Apa yang menjadi kendala atau kelemahannya"
a. Sumber daya manusia
b. Ketergantungan pada sumber catu daya
c. dll. 

Pemakaian Total Station akan menjadi Total Solution bila dilanjutkan dengan pengolahan data lanjut melalui perangkat lunak (software). Dengan demikian kehadiran berbagai bentuk alat ukur theodolit dari yang konvensional sampai jenis Robot Total Station, sehingga barangkali muncul pertanyaan: "Mana yang lebih baik?". Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita kembali seperti yang dijelaskan diatas dimana teknologi yang baik adalah memberikan alternatif yang optimum bagi pemakainya. Pengertian optimum, orang selalu mengaitkan dengan waktu, biaya dan kemudahan pengerjaannya. Dapat diambil analogi pertanyaan: "Mana yang lebih baik, jalan kaki, naik mobil atau pesawat udara?". Artinya masing-masing teknologi rnempunyai kelebihan pada porsinya.  

Catatan: Kemampuan sumber daya manusia lebih menentukan pilihan atas alternatif paling optimum, bukan teknologi semata. 

Apa Yang Perlu Dipelajari Pada ETS (Electronic Total Station)
Setiap jenis alat ETS akan memiliki spesifikasi ciri tersendiri dalam hal prosedur pemakaian maupun dalam penanganan datanya, namun untuk mempelajari jenis ETS tersebut secara umum yang perlu dipelajari antara lain: basis data berbasis komputer, spesifikasi alat dan prosedur operasional pemakaian dengan penjelasan singkat sebagai berikut: 

Basis Data
Pada pengukuran terestris dengan menggunakan alat ukur manual, perjalanan data dari ukuran sampai dengan penyajian digunakan formulir ukuran dan hitungan. Menggunakan alat ETS perjalanan data tersebut disusun dalam format tertentu yang dimengerti oleh sistem kerjanya. Agar perjalanan data tersebut tetap sama identitasnya, maka manajemennya harus terstruktur dan sistematis sesuai dengan aturan-aturan konsep pembentukkan informasi grafis dalam bentuk gambar format digital. 

1.     Tipe Objek.
Seperti penjelasan dimuka, bahwa dalam mempelajari Total Station Elektronik (ETS) untuk keperluan Survei dan Pemetaan akan selalu berkaitan dengan masalah prosedur operasional pemakaian alat dan cara penanganan data. Penanganan data yang terstruktur dan sistematis akan mengoptimumkan fungsi Total Station sebagaimana mestinya, tidak memperlakukan Total Station sebagai theodolit manual.
Sehingga kita sangat perlu mengetahui tentang struktur basis data berbasis komputer yang berkaitan dengan:
Ø  Pengambilan Data (pengukuran lapangan)
Ø  Penyimpanan Data (penulisan data)
Ø  Pengolahan Data (proses reduksi)
Ø  Penyajian Data (peta, tabel, laporan dsb) 

Objek atau detil yang kita ukur di lapangan secara grafis dapat dinyatakan melalui tipe objek bentuk garis dan titik. Artinya dengan titik dan bentuk geometri garis yang tertentu dapat digunakan untuk mewakili/menerangkan tentang suatu objek di lapangan (contoh Peta). Garis dapat direkonstruksikan sebagai rangkaian titik-tilik yang dihubungkan. Rangkaian garis yang berhubungan akan membentuk polyline dan bentuk garis polyline membentuk bidang tertutup disebut boundary.
Ø  Posisi titik
Ø  Urutan titik
Ø  Kerapatan titik  


Perhatikan ilustrasi Tipe Obyek berikut ini:
Ø  Garis 3 dan 4 menunjukkan perbedaan bentuk sebagai akibat perbedaan kerapatan posisi titik.
Ø  Garis 1 dan 2 menunjukkan perbedaan bentuk sebagai akibat dari perbedaan urutan pada jumlah dan posisi titik yang sama. 

2.        Pengkodean
Posisi dan kerapatan titik dapat dilakukan dengan cara penempatan target bidikan pada saat pengukuran, sedangkan urutan titik dilakukan dengan cara pengkodean (memberi kode) titik tersebut, disamping itu, pengkodean dapat digunakan untuk memberitahukan sifat titik atau garis yang berkaitan dengan penarikan garis kontur. Pemberian kode titik berkaitan dengan manajemen pengolahan dan penyajian data hasil ukuran. Mengingat banyaknya jenis detil di lapangan tentunya akan sangat banyak penggunaan kode-kode, untuk itu agar mudah pemakaiannya pada saat pelaksanaan perlu pengelompokan jenis detil dalam grup tertentu. 

Pendesainan kode bagi jenis detil atau objek, dewasa ini belum ada yang standard atau baku yang dapat dimengerti oleh seluruh pemakai alat Total Station berbagai merk. Pada dasarnya pembuatan kode tergantung pada pemakainya, namun demikian jika ingin membuat sebaiknya semudah mungkin dan seinformatif mungkin. Berikut diberikan contoh Nomor Kode dan Format kode Numerik yang digunakan pada alat Total Stasion yang ada :
 
Nomor kode
:
ZZ (dua digit)









Contoh
:
Code 20
:
Untuk menyatakan nama file atau job data


Code 19
:
Untuk menyatakan identitas Stasion Alat 


Code 01
:
Untuk menyatakan bidikan referensi (Backsite) Dan lain-lain





Format kode
:
XXXYY (Lima digit)
:
Untuk membedakan deskripsi titik


XXX
:
Menyatakan deskripsi detil


YY
:
Menyatakan bentuk detil (titik atau garis)





Contoh
:
00
:
Untuk Titik


01
:
Garis Tunggal


02
:
Garis Pasangan


11
:
Menutup garis ke titik awal
Sifat
:
LC
:
Line Contourable


LP
:
Line Planimetric (Uncotourable)


LB
:
Line Breakline


PC
:
Point Contourable


PP
:
Point planimetric (Uncontourable)












Sebagai contoh, berikut diberikan kode (numeric) titik yang berkaitan dengan bentuk, sifat, fungsi, dan deskripsi pada setiap kelompok atau grup.

Grup
Jalan

Deskripsi
Jalan Aspal
Jalan Macadam
Jalan Tanah

Format Kode
10001
10101
10201

Sifat
LB
LB
LB

Vegetasi

Pohon Besar > 5 m
Perdu
Alang-alang
Rumput

20000
20100
20200
20300

PP
PP
PC
PC

Bangunan
Rumah Tinggal
Kantor
30001
30100
LB
LB
Perairan
Selokan
Garis Sungai
Rawa
Garis Pantai
40001
40101
40201
40301
LB
LB
LP
LB

Dan Lain – Lain.

Spesifikasi Dan Kemampuan ETS
Sebagaimana   halnya  alat  ukur  theodolit  manual,   ETS   memiliki spesifikasi kemampuan alat diantaranya :
a. Kelas atau orde ukuran
b. Kekuatan lensa optis
c. Sensitivitas terhadap perubahan
d. Ketahanan & Kekonstanan terhadap waktu dan alam
e. Fasilitas prosesing
f. Komunikasi dengan alat peniferal luar/lain. 

Spesifikasi dan kemampuan yang dimiliki setiap Instrumen biasanya telah diberikan dan dijelaskan oleh pembuatnya melalui brosur. Untuk melakukan uji coba perbandingan tentunya sangat mahal, dan biasanya orang membandingkan dari pemakaian hasil kenyataan di lapangan akan isi spesifikasi dan kemampuan khususnya dalam hal (d) Ketahanan dan Kekonstanan. 

26 comments:

  1. knp tidak bisa di copy ?
    padahal saya sangat butuh skali data ini :(

    ReplyDelete
  2. sertakan saja alamat emailnya, nanti dikirim lewat email, terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh minta yg ini gak ? tolong kirim ke email ini mellyeliany@yahoo.com

      Delete
  3. gan boleh mintak<< aris.nara87@yahoo.com

    ReplyDelete
  4. permisi...
    mau tanya kalau pengertian total station dapat dari mana yaaa? soalnya saya butuh pengertian dan nama si penulis. terima kasih

    ReplyDelete
  5. dwidianto100@gmail.com .

    terimakasih sebelumnya...

    ReplyDelete