Citra Satelit WORLDVIEW-2 diluncurkan tanggal 8 oktober 2009, dengan pencitraan panchromatic pada resolusi 46-52 Cm dan pencitraan multispectral pada resolusi 1.84- dan 2.08-meter

Saturday, October 6, 2012

PENENTUAN POSISI VERTIKAL


Maksud Pengukuran Sipat Datar
Menentukan ketinggian titik-titik dipermukaan bumi terhadap suatu ketinggian referensi tertentu (mis. permukaan laut) dengan mengukur beda-beda tinggi antara titik-titik tersebut. Beda tinggi didefinisikan sebagai selisih jarak terpendek antara dua bidang nivo yang melalui titik A dan B di atas permukaan bumi.

Karena ketinggian titik bereferensi terhadap permukaan air laut rata-rata (geoid) yang mengikuti lengkungnya bumi maka setiap bidang nivo yang melalui titik-titik di permukaan bumi akan merupakan bidang-bidang atau garis-garis yang sejajar dengan permukaan air laut rata-rata (relatif sejajar). Bidang nivo ialah suatu bidang dimana pada setiap titiknya tegak lurus arah gaya berat. 

Bidang/garis horisontal ialah suatu bidang/garis yang menyinggung bidang nivo di suatu titik dan tegak lurus arah gaya berat. Garis bidik pada teropong alat sipat datar jika telah diatur dapat mewakili garis horisontal tersebut diatas dan jika alat diputar melalui sumbu tegaknya akan membentuk bidang horisontal yang tegak lurus arah gaya berat di suatu titik.


Alat-alat yang digunakan
Pada pengukuran digunakan alat-alat:
1.        Alat sipat datar (waterpass) + statip
2.        Rambu ukur
3.        Alat tulis + formulir ukur
4.        Stratpot (alas rambu).

Penggunaan sekrup-sekrup dan tromol-tromol pada alat



1.        3 buah sekrup pengatur nivo
2.        sekrup pengunci gerakan horisontal
3.        sekrup gerakan halus horisontal
4.        tromol pengatur benang diafragma (untuk menjelaskan benang diafragma)
5.        tromol pengatur bayangan (untuk menjelaskan bayangan)
6.        tromol pengatur nivo halus (nivo U)
7.        nivo kotak
8.        alat pembidik (vizier)

Benang diafragma
 

Fungsi benang diafragma untuk mendapatkan angka-angka bacaan benang atas, benang tengah dan benang bawah pada rambu ukur, sebagai data-data untuk mendapatkan beda tinggi dan jarak optis pada alat dan rambu.

Nivo mendatar
Supaya teropong dapat diatur mendatar dan berfungsi untuk menentukan beda tinggi maka pada umumnya alat sipat datar dilengkapi dengan nivo kotak yang merupakan nivo mendatar dan nivo tabung yang merupakan nivo halus yang lebih sensitif dari pada nivo kotak untuk membuat garis arah nivo mendatar.

Gelembung nivo kotak harus ditengah setelah diatur oleh 3 buah sekrup pengatur nivo mendatar A, B dan C.

Nivo Tabung

Cara mengatur nivo tabung: sebagai syarat utama dari alat sipat datar sebelum digunakan untuk mengukur, maka garis arah nivo harus tegak lurus sumbu kesatu.
Urutan pengaturan sebagai berikut:

1.        Tempatkan nivo tabung sejajar dengan sekrup A dan B, jika alat belum mendatar maka gelembung belum di tengah, ketengahkan gelembung dengan menggunakan salah satu sekrup A atau B. Kedudukan gelembung menjadi di T1 dan keadaan garis arah nivo adalah g1a1.
2.        Putar teropong 180°, jika alat masih belum mendatar gelembung akan pindah ke T2 dan keadaan garis arah nivo menjadi a2g2 (gelembung cenderung akan menduduki tempat tertinggi). Jika sudut penyimpangan garis arah nivo dengan sumbu kesatu (sumbu vertikal) = α, maka sudut antara kedudukan g1a1 dengan sumbu satu maupun kedudukan antara a2g2 dengan sumbu satu membentuk sudut sebesar 90°-α. Sedangkan perubahan sudut antara g1a1 dan a2g2 adalah 2α, sesuai dengan berpindahnya skala gelembung dari T1 ke T2.
3.        Dengan demikian sudut antara a2g2 dengan sumbu satu yang besarnya 90° - α menjadi 90° haruslah ditambah α sehingga 90° - α + α = 90°, 2α adalah besarnya sudut perpindahan gelembung dari T1 ke T2 yang dinyatakan pada skala nivo. Maka dengan menggunakan salah satu sekrup A atau B kembalikan gelembung nivo ½ bagian skala perpindahan. Kedudukan gelembung menjadi di T3 dan garis arah nivo a3g3 maka a3g3 tegak lurus sumbu satu.
4.        Untuk mencek keadaan tersebut putar teropong ke kedudukan semula dan lihat kembali keadaan kedudukan gelembung, jika masih belum ditengah ulangi pekerjaan 1, 2 dan 3 sampai gelembung tetap ditengah jika teropong diputar kesegala arah.
5.        Setelah keadaan 1,2,3 tercapai maka sumbu kesatu belum tentu betul-betul vertikal, karena sumbu kesatu harus searah dengan arah gaya berat. putarlah teropong 90° jika keadaan nivo bergeser maka cukup diatur oleh satu sekrup pengatur C saja sehingga nivo ditengah sehingga sumbu kesatu akan tegak lurus bidang nivo yang dibentuk oleh garis arah nivo yang sejajar A - B dan garis arah nivo yang tegak lurus A - B.

Nivo U (sistem koinsidensi)
Nivo U adalah nivo tabung tetapi tidak dilengkapi dengan skala, pengaturannya dilakukan dengan sistem koinsidensi dengan pertolongan teropong optis yang mempunyai susunan prisma-prisma pemantul dengan sudut-sudut 45°, nivo U diatur dengan tromol gerak halus setelah nivo kotak diatur pada saat pembacaan ke rambu.
Alat sipat datar yang diperlengkapi dengan sistem nivo U (sistem koinsidensi) pengaturannya lebih cepat dan teliti dibandingkan dengan alat sipat datar yang hanya dilengkapi dengan nivo tabung skala. Pada alat-alat sipat datar otomatis tidak terdapat nivo U atau tabung, cukup dengan mengatur nivo kotak.




No comments:

Post a Comment