Kondisi Umum
Pulau Karanrang adalah satu-satunya pulau yang terdapat di Desa Mattiro Bulu, terletak pada posisi koordinat 04051'23.04” LS dan 119023.1'06” BT. Pulau Karanrang memiliki batas-batas administratif; Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mattiro Labangeng; Sebelah Timur berbatasan dengan Pesisir Kabupaten Pangkep; Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mattiro Dolangeng; dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mattiro Dolangeng.
Pulau ini merupakan pulau yang cukup padat penduduk dengan tingkat kepadatan dalam wilayah seluas 3 km2 ini dihuni 2.836 jiwa (506 KK) terdiri dari 1.166 laki-laki dan 1.288 perempuan yang umumnya dominan beretnis Makassar dan Bugis.
Aksesibilitas Wilayah
Akses ke Pulau Karanrang cukup mudah tersedianya jasa transportasi antar pulau yang digunakan warga setempat berupa perahu motor baik milik pribadi maupun perahu motor angkutan umum. Angkutan umum tersebut melayani rute Pulau Karanrang – Pulau Balang Lompo – Pelabuhan Paotere Kota Makassar - Pulang Pergi, yang menghabiskan waktu ± 2 jam perjalanan. Rute lainnya adalah Pulau Karanrang – Pangkaje'ne – Pulang Pergi, yang memakan waktu ± 1 jam perjalanan.
Sarana dan Prasarana
Pulau Karanrang sebagai pusat pemerintahan didukung oleh ketersediaan sarana seperti sarana kesehatan berupa Puskesmas Pembantu, sarana pendidikan terdiri atas 2 unit SD dan 1 unit SMP Terbuka. Kebutuhan warga listrik dipenuhi oleh adanya generator listrik yang mampu memasok kebutuhan listrik ke rumah-rumah warga. Pasokan listrik berlangsung tiap hari mulai pukul 17.30 – 22.00, kendati ada juga warga menggunakan generator pribadi untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) juga tersedia di pulau ini melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dimanfatkan oleh sebagian warga, disamping memanfaatkan sumber air tawar dari sumur-sumur milik pribadi warga.
Mata Pencaharian
Sebagian besar warga di Pulau Karanrang bekerja sebagai nelayan. Alat tangkap yang mereka gunakan relatif bervariasi yaitu ; pancing, rengge, bom, bius, tombak dan kompresor. Sebagian besar nelayan melaut untuk mencari teripang dengan alat bantu penyelaman (kompresor dan alat selam dasar). Semakin sulitnya pencarian teripang di perairan sekitar pulau kadang membuat penyelam teripang mencari teripang hingga ke Perairan Papua, Kalimantan dan bahkan Australia dengan masa melaut hingga 6 bulan.
Nelayan yang menggunakan alat tangkap berupa pancing biasa disebut pakedo-kedo. Pakedo-kedo ini biasanya mencari ikan di areal terumbu karang karena ikan target penangkapan berhabitat di daerah terumbu karang seperti ikan sunu, ikan kerapu dan ikan kakap. Makin menurunnya kualitas lingkungan terumbu karang para pemancing ikan hidup ini seringkali menangkap ikan di daerah yang relatif jauh dari pulau pemukimannya. Alat tangkap berupa rengge digunakan untuk menangkap jenis ikan pelagis konsumtif.
Beberapa warga mengusahakan penangkaran karang hias. Usaha ini masih dalam skala kecil dengan melibatkan masyarakat setempat. Beberapa warga juga memiliki keterampilan seperti perkayuan dan jahit-menjahit.
Waktu dan Lokasi Penangkapan
Hasil tangkapan nelayan sangat dipengaruhi oleh musim. Pada bulan Mei dan Juni hasil tangkapan relatif melimpah. Bulan Mei dan Juni termasuk dalam kategori musim Timur dimana perairan relatif tenang. Pada bulan Juli dan Agustus hasil tangkapan berkurang. Hasil tangkapan yang melimpah akan berlangsung kembali pada oktober.
Pada saat terang bulan, nelayan umumnya menangkap cumi. Penangkapan dilakukan dengan menggunakan pancing cumi (doang-doang). Cumi-cumi yang mereka peroleh lalu dijual setelah dikeringkan terlebih dahulu.
Biofisik Perairan
Ekosistem terumbu karang Pulau Karanrang ini umumnya dalam keadaan tertekan. Kondisi
terumbu karang pada semua kedalaman cukup bervariasi, hampir semua terumbu karang di pulau ini tergolong 'sedang' dengan tutupan karang hidup 25-33%. Karang mati tertutupi algae dan pecahan karang lebih dominan ditemukan. Pada lokasi yang berbeda kondisi terumbu karang tergolong 'rusak' hingga kondisi 'bagus.' Berbagai jenis karang diantaranya karang submasif dari genus Euphyllia sp yang kini diperdagangkan untuk biota akuarim. Masyarakat Pulau Karanrang sendiri berprofesi sebagai pencari dan pedagang karang hias.
Biota laut yang menghuni terumbu karang diantaranya kerang-kerangan dan akar bahar (dalam jumlah yang relatif sedikit), sementara bulu babi sangat umum ditemukan pada daerah terumbu karang yang rusak. Kima sebagai kerang yang dikonsumsi masyarakat populasinya relatif sedikit. Demikian halnya dengan teripang dan lobster. Sementara ikan karang dari jenis Pomacentridae, Siganidae, Acanthuridae, dan Caesionidae ditemukan sangat melimpah.
Ekosistem terumbu karang di perairan pulau ini umumnya dalam keadaan tertekan. Biota yang menghuni terumbu karang seperti kerang-kerangan dan akar bahar relatif sedikit, sebaliknya bulu babi sangat umum ditemukan pada daerah terumbu karang yang rusak.
Sumber : Buku Profil Pulau Pulau Kecil Kabupaten Pangkep Tahun 2007
No comments:
Post a Comment