Kondisi Umum
Pulau Badi dan Pajenekang merupakan dua pulau dalam wilayah administrasi Desa Mattiro Deceng. Secara geografis terletak pada posisi koordinat 04°57'57.6” - 04°58'13.8” LS dan 119°17'9.6” - 119°19'44.4” BT, dengan batas-batas administrasi ; Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mattiro Adae; Sebelah Timur berbatasan dengan Pesisir Kabupaten Pangkep; Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kota Makassar; dan Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.
Luas daratan Pulau Badi 9,00 Km2 dihuni penduduk 2.906 jiwa yang terdiri dari 1421 laki-laki dan 1485 perempuan (PMU Coremap, 2007). Dalam kehidupan sosial masyarakat yang terdiri dari dua etnis (makassar dan bugis) ini tidak terdapat perbedaan strata sosial yang tajam. Hal Ini tercermin dari pola hidup masyarakatnya yang cenderung homogen. Perbedaan strata hanya ditandai dari konstruksi bangunan rumah dan ketokohan. Beberapa orang dalam masyarakat dijadikan sebagai panutan atau tokoh masyarakat (informal leader). Peran dari tokoh masyarakat ini sangat besar.
Aksesibilitas Wilayah
Wilayah Pulau Badi dan Pajenekang dapat dijangkau dengan menggunakan jasa transportasi laut, baik (kapal penumpang dan jolloro'). Di pesisir Pangkep, khususnya di pesisir Desa Maccini Baji terdapat dermaga dengan kapal reguler melakukan perjalanan ke pulau Badi. Untuk menuju pulau Badi diperlukan waktu tempu lebih kurang 1 (satu) jam. Selain akses dari Pangkep perjalanan dapat dilakukan dari Kota Makassar (pelabuhan rakyat Paotere’) menggunakan jolloro' dari Pelabuhan Paotere, dengan jarak tempuh lebih kurang 2 (dua) jam.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dasar cukup tersedia seperti sarana pendidikan berupa 4 (empat) buah Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar tersebut berada di Pulau Badi' dan Pulau Paje'nekang. Sebuah Pustu terdapat di Pulau Badi' melayani keluhan kesehatan warga pulau dan warga pulau tetangganya (Pulau Paje'nekang). Selain fasilitas kesehatan tersedia pula sarana listrik berupa generator pembangkit listrik berbahan bakar solar merupakan penyuplai listrik bagi warga.
Mata Pencaharian
Jenis mata pencaharian utama penduduk yang dominan adalah nelayan, umumnya mereka
menggunakan alat seperti purse seine, bubu, pancing ikan, rumput laut, selain nelayan terdapat pula warga yang bekerja sebagai pedagang pengumpul, PNS, tenaga medis, dan tukang kayu.
Potensi sumberdaya laut di pulau ini lebih tertuju pada kegiatan pemanfaatan komoditas melalui kegiatan marikultur, seperti budidaya rumput laut, keramba jaring apung dan lain-lain. Usaha budidaya karang komersil juga ada di Pulau Badi' meski tergolong baru.
Waktu, Lokasi dan Kebiasaan
Bagi masyarakat yang bergantung pada usaha penangkapan ikan, maka musim dan bulan sangat mempengaruhi aktifitas mereka. Pada bulan Mei hingga Oktober, nelayan aktif menangkap ikan sunu, kerapu dan lobster di lokasi sekitar Pulau Kondongbali, Langkai, Lanjukang, Tambakulu, Pamanggangang, atau di lokasi taka/karang di sekitar pulau pemukiman mereka.
Bagi yang melakukan penangkapan setiap hari sehingga harus bolak-balik ke lokasi penangkapan (kecuali hari Jum'at). Ada pula yang mencari selama 2 (dua) minggu hingga 1 (satu) bulan. Bagi nelayan yang mencari selama kurang lebih sebulan, maka mereka cenderung memilih sebuah pulau (biasanya yang tidak berpenghuni) yang digunakan sebagai basecamp mereka untuk beristirahat, seperti Pulau Jangangjangangang dan Pulau Pamanggangang. Hal ini dilakukan untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak.
Dalam penentuan posisi jaring, nelayan pa'rengge lebih memperhatikan arah arus daripada arah angin, walaupun tetap mempertimbangkan arah angin yang terjadi. Posisi jaring harus searah dengan arah arus.
Biofisik Perairan
Luas areal terumbu karang dan rataan pasir Pulau Badi sekitar 36.07 ha. Rataan terumbu (reef flat) melebar ke arah barat dan selatan dengan tipe terumbu berupa terumbu tepi (fringing reef), disamping itu terdapat taka (patchreef) atau disebut gusung karang. Kondisi terumbu karang dari rusak hingga baik. Terumbu karang yang masih dapat ditemukan di sebelah tenggara tepatnya di zona Daerah Perlindungan Laut (DPL). Di beberapa lokasi ditemukan tutupan hancuran karang (rubble) sebagai indikasi penyebab kerusakan dari antropogenik.
Relief terumbu (rugositas) yang besar, kemiringan terumbu yang terjal, arus air disertai kecerahan air laut yang tinggi menyebabkan jumlah jenis dan kelimpahan ikan karang tergolong tinggi. Di daerah tubir didominasi oleh ikan-ikan damsel (Pomacentridae), sementara di zona slope bawah lebih banyak ikan pisang-pisang (Caesionidae) dan Holocentridae, Lutjanidae. Jenis karang didominasi oleh antara lain; genera Acropora dan Porites. Kerang kima (Tridacnidae) masih ditemukan di setiap lokasi terumbu terutama kima lubang (Tridacna crocea). Vegetasi lamun hanya terdapat genus Thalassia dan Cyomodecea.
Peta Pulau Badi dan Pajenekang
Sumber : Buku Profil Pulau Pulau Kecil Kabupaten Pangkep Tahun 2007
No comments:
Post a Comment