Citra Satelit WORLDVIEW-2 diluncurkan tanggal 8 oktober 2009, dengan pencitraan panchromatic pada resolusi 46-52 Cm dan pencitraan multispectral pada resolusi 1.84- dan 2.08-meter

Saturday, January 7, 2012

MEMBACA PETA

Dalam membaca peta, kita harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta. Kalau kita dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka kita akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang sebenarnya secara langsung.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam membaca peta antara lain:
1.            Isi peta dan tempat digambarkan: melalui judul.
2.            Lokasi daerah: melalui letak garis lintang dan garis bujur.
3.            Arah: melalui petunjuk arah (orientasi).
4.            Jarak atau luas suatu tempat di lapangan: melalui skala peta.
5.            Ketinggian tempat: melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis kontur
6.            Kemiringan lereng: melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang berdekatan.
7.            Sumber daya alam: melalui keterangan (legenda).
8.            Kenampakan alam, misalnya relief, pegunungan, gunung, lembah, sungai, jaringan lalu lintas, dan persebaran kota: melalui simbol-simbol peta dan keterangan peta. 

Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca, antara lain sebagai berikut:
1.            Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah itu berelief kasar.
2.            Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur sungai berbelok-belok (berbentuk meander), menunjukkan daerah itu relatif datar.
3.            Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-sumber air. 

Dengan membaca peta kita akan dapat mengetahui:
1.            Jarak lurus antar kota.
2.            Keadaan alam suatu wilayah, misalnya suatu daerah sulit dilalui kendaraan karena daerahnya berawa-rawa.
3.            Keadaan topografi (relief) suatu wilayah.
4.            Keadaan penduduk suatu wilayah, misalnya kepadatan dan persebarannya.
5.            Keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana kota dan persebaran permukiman.

No comments:

Post a Comment