Poligon adalah suatu cara
untuk menentukan tempat lebih dari satu titik. Telah diketahui pula, bahwa pada
ujung awal poligon diperlukan satu titik tertentu dan sudut jurusan yang tentu
pula. Umumnya suatu poligon dimulai dan diakhiri pada titik tertentu dan di
ikat pada kedua ujung, pada dua jurusan tertentu pula.
Sebelum dilakukan pengukuran
poligon, terlebih dulu lakukan pemasangan patok kerangka utama di daerah terbuka
yang bisa terlihat dari satu titik ke titik lainnya dan ditempat yang aman.
Sudut yang harus diukur: βA, β1, β2, β3, β4, dan β5.
Jarak yang harus diukur: da1, d12, d23, d34, d45, dan d5a.
1.
Dirikan atat ukur
di titik A, kemudian diatur menurut ketentuannya sehingga siap untuk dipakai
dalam pengukuran.
2.
Pasang target di
titik 5 dan di titik 1.
3.
Teropong alat
ukur dalam kedudukan "biasa" (B) diarahkan ke target di titik 5
dengan menggunakan alat bidik penolong.
4.
Atur tabung
okuler dengan memutar sekrup yang ada pada okuler sehingga dapat melihat
garis-garis diafragma (benang silang) dengan terang.
5.
Atur lensa
penolong pada teropong dengan memutar sekrup penjelas bayangan (focussing) sehingga dapat melihat
bayangan target di titik 5 dengan terang dan jelas.
6. Tempatkan benang
silang diafragma pada target dengan memutar sekrup penggerak halus horisontal
dan vertikal, lihat dan catat pada formulir ukuran bacaan sudut horisontal,
ulangi pembacaan tersebut dan catat kembali hasilnya pada formulir ukur
(pembacaan yang kedua setelah menggerakkan sekrup mikrometer).